Pengampunan Bagi Seorang Pemakai Narkoba

Our Impact / 21 March 2016

Kalangan Sendiri

Pengampunan Bagi Seorang Pemakai Narkoba

Lusiana Official Writer
5081
Sejak masih SLTP hingga duduk di bangku sekolah menengah, Robi sudah terlibat dengan narkoba. Kebiasaan mengkonsumsi terus berlanjut sampai tamat SMU dan Robi harus menanggung akibatnya. Kebiasaan buruknya ini akhirnya tercium oleh aparat keamanan sehingga dia dimasukkan ke dalam penjara.

Selama mendekam tiga bulan di balik jeruji besi, Robi mulai menyadari kesalahannya. Ia mulai memahami mengapa sampai ayahnya begitu membencinya. Hingga saat itu, ayahnya belum bisa memaafkan apalagi mengampuni apa yang telah dilakukannya. Oleh karena itu Robi berjanji setelah keluar penjara ia akan berubah. Walaupun godaan atau tawaran untuk jatuh kembali dalam dunia narkoba tetap ada, namun Robi berusaha untuk menjaga komitmennya. Ia bertekad untuk hidup bersih dan jauh dari obat-obatan terlarang.

Waktu yang dinantikan Robi pun tiba. Robi telah menjalani masa tahanannya dan diizinkan meninggalkan penjara. Tapi Robi harus menelan kekecewaan.  Saat ia menghubungi kembali ayahnya, Robi tetap ditolak. Ayahnya tetap belum bisa memaafkannya karena dinilai perbuatannya telah mempermalukan dan mengecewakan keluarga. Robi tidak menyerah dengan penolakan ayahnya. Ia menghubungi Konseling Center CBN untuk minta dukungan doa. Robi ingin ayahnya memaafkan dan menerimanya kembali.

Saat didoakan oleh tim konselor, Robi merasakan beban di dalam hidupnya terasa ringan dan hatinya merasa damai. Itulah yang membuat dirinya memberanikan diri untuk menghubungi ayahnya kembali melalui telpon. Biasanya kalau Robi menelpon, respon ayahnya kurang baik, berteriak marah dan tidak mau berkomunikasi. Tapi setelah didoakan, sambutan yang ia dengar dari ayahnya berubah. Tuhan telah melembutkan hati ayahnya sehingga mau memaafkan dan mengampuni segala kesalahan yang telah ia buat. Robi sangat bersyukur dan berjanji untuk tidak mau menyia-nyiakan hidup lagi serta ingin lebih dekat lagi dengan Tuhan.

Satu lagi kisah yang membuktikan betapa pengampunan itu mampu memerdekakan seseorang dan menjadi sebuah awal yang baik untuk memulai hidup baru. Pengampunan juga sanggup memulihkan hubungan yang rusak. Demikian halnya yang terjadi di atas kayu salib. Pengorbanan Yesus adalah sebuah bentuk pengampunan atas dosa manusia. Manusia yang semula terbeban dengan dosa ditebus dengan darah Yesus seperti yang tertulis dalam Yesaya 53:4, “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas  Allah.” Yesus telah mati atas dosa Anda. Kini apa yang bisa Anda lakukan untuknya?

Bergabunglah dalam sebuah pelayanan yang memberitakan kabar keselamatan tidak hanya di Indonesia tapi hingga ke bangsa-bangsa. Anda bisa memulainya dengan bergabung bersama pelayanan CBN. Bersama kami, Anda mengabarkan karya keselamatan Yesus melalui media televisi dan internet dengan cara yang kreatif. Jadi tunggu apa lagi, segera daftarkan diri Anda menjadi Mitra CBN dengan mengirimkan SMS ke nomor 081.5965.5960 lalu ketik JC # Nama Lengkap # Email atau dengan mengisi dengan lengkap data diri Anda.

Kami akan membagikan sebuah power bank spesial bagi Anda yang telah mendaftar dan mentransfer donasi untuk pertama kalinya. Donasi Anda sebagai Mitra CBN akan menjadi harapan baru bagi banyak orang. Mari bergabung sekarang!
Halaman :
1

Ikuti Kami